PENALARAN DALAM PENULISAN PARAGRAF DEDUKTIF

Kamis, 29 Juli 2010


            Selain dilihat dari letak kalimat utamanya, penggolongan paragraf deduktif dan induktif dapat dilihat dari pola penalarannya yang diikuti dalam mengambil kesimpulan. Paragraf deduktif disusun mengikuti pola penalaran deduktif, yaitu : penguraian ke dalam bukti, fakta, data empiris khusus dari sebuah kesimpulan umum yang disajikan. Sehingga, penyajian paragraf diawali denga sebuah kalimat berisi kesimpulan umum untuk diuraikan, dijelaskan, atau dibuktikan dalam kalimat penjelasnya yang bersifat khusus. Berdasarkan sifat kalimat penjelasnya, paragraf deduktif dapat digolongkan menjadi tiga yaitu : paragraf contoh, rincian dan alasan.
Perhatikan contoh berikut !
1.      Paragraf deduktif pola contoh
Keterampilan atau keahlian seseorang tidak hanya ditentukan oleh bakat tetapi juga ditentukan oleh lingkungan yang membentuknya. Kemampuan awal akan terbentuk menjadi keterampilan yang baik apabila didukung oleh lingkungan kondusif. Sebaliknya, kemampuan awal yang tidak dikembangkan akan sia-sia dan akhirnya hilang. Sutardji Calzom Bahri menjadi penyair terkenal karena belajar kepada Ibrahim Sattah, Chairil banyak belajar kepada Sutadji. Begitu juga dengan Emha yang menjadi sastrawan kelas dunia karena belajar bersama teman seangkatannya.
2.      Paragraf deduktif pola rincian
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja (AFLA) adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sedangkan tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
3.      Paragraf deduktif pola alasan
Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan yang harus diwaspadai oleh orang tua. Masyarakat termasuk lingkungan pendidikan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Orang tua telah berusaha mendidik anak dengan memberikan contoh yang baik. Sekolah juga selalu mengajarkan pola perilaku yang baik. Namun, semua itu akan sia-sia bila anak dibiarkan berada dalam lingkungan masyarakat yang tidak baik.
Paragraf induktif disusun mengikuti pola penaran induktif, yaitu : pengambilan kesimpulan bersifat umum berdasarkan bukti, data dan fakta bersifat khusus. Penyajian paragraf diawali dengan kalimat penjelas berisi bukti, data dan fakta khusus diakhiri dengan kalimat penjelas dan kesimpulannya. Paragraf induktif digolongkan menjadi tiga yaitu : paragraf generalisasi, analogi, dan sebab akibat.
Perhatikan contoh berikut !
1.      Paragraf induktif generalisasi
Pegawai negeri dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Semarang setiap hari Kamis harus memakai pakaian batik atau lurik. Demikian juga pegawai negeri di lingkungan pendidikan Kota Semarang maupun provinsi Jawa Tengah. Bahkan pegawai negeri di Instansi mana saja di Jawa Tengah memakai batik atau lurik setiap hari Kamis. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua pegawai negeri di Jawa Tengah memakai batik atau lurik setiap hari Kamis.
2.      Paragraf induktif analogi
Sebuah peribahasa mengatakan bahwa semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginnya. Pernyataan ini sesuai dengan perjalanan karir manusia. Ketika seseorang telah menduduki jabatan, selalu ada orang lain tidak menyukai. Ketidaksukaan ini dapat dilampiaskan dalam berbagai bentuk, misalnya : fitnah, ancaman, kekerasan, atau pemerasan. Dapat dikatakan bahwa, jabatan seseorang dan ujian yang dihadapi sama dengan ketinggian pohon dan angin yang menerpanya.
3.      Paragraf induktif sebab-akibat
Bersamaan dengan naiknya tarif semua angkutan umum, harga sebagian besar bahan pangan naik. Harga kebutuhan pokokpun merayap mengikuti. Semua penjual di pasar melakukan tindakan pengamanan dengan menyesuaikan harga jual terbarunya. Bahkan, label pada hampir semua barang di toko mulai diubah. Demikianlah dampak hebat penguragan subsidi BBM yang sangat dirasakan oleh masyarakat.

Kegiatan Pembelajaran
1.      Siswa bergabung dalam kelompok untuk membaca buku, surat kabar atau majalah. Setiap kelompok bertugas mencari contoh paragraf deduktif, induktif, generalisasi, analogi, sebab akibat, contoh, rincian, dan alasan.
2.      Tuliskan gagasan utama tiap paragraf tersebut.
3.      Setiap kelompok membacakan hasil untuk mendapat tanggapan dari kelompok lain.
4.      Setiap siswa mencatat contoh paragraf yang sudah menjadi kesempatan kelas sebagai kesimpulan hasil diskusi lengkap dengan identifikasi gagasan utamanya.

3 komentar:

Unknown 19 Maret 2013 pukul 18.26  

bagus semoga dapat membantu aku us

Unknown 26 Agustus 2013 pukul 06.28  

terima kasih, semua yg ada disini sangat membantu sekali, sekali lagi terima kasih :)

Posting Komentar

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP